Kamis, 28 Juni 2012

Efek Samping Bahan Kimia Pewarna


Pewarna merupakan zat yang dapat memberi warna pada makanan dan memberikan tampilan yang menarik  dalam penyajiannya. Kecenderungan manusia menyukai  makanan dengan tampilan yang menarik menyebabkan banyak orang menggunakan zat aditif sebagai pewarna makanan. 
Ada dua jenis pewarna yang digunakan sebagai campuran makanan, yaitu pewarna alami dan pewarna sintetik. Pewarna alami merupakan pewarna yang diperoleh dari bahan-bahan alami, baik nabati, hewani, ataupun mineral. Pewarna sintetik dapat diperoleh dari hasil pengolahan dalam industri pewarna makanan. Pewarna ini berupa bahan-bahan kimia yang merupakan hasil sintesis di laboratorium. 

 Kegunaan Pewarna Sintetik
Kegunaanya yaitu dapat memberikan warna pada makanan dengan warna seragam, tajam, mengembalikan warna asli yang mungkin hilang selama proses pengolahan, melindungi zat-zat vitamin yang peka terhadap cahaya selama penyimpanan. Zat pewarna buatan dapat berbentuk serbuk atau pun cairan kental.  Saat penggunaan biasanya tinggal dicampurkan sedikit ke dalam bahan olahan makanan . Zat pewarna makanan  tidak sama dengan zat pewarna untuk pakaian atau pewarna lain. Seiring dengan meluasnya pemakaian pewarna sintetik, sering terjadi penyalahgunaan pewarna pada makanan. Sebagai contoh digunakannya pewarna tekstil untuk makanan sehingga membahayakan konsumen.  Zat pewarna tekstil dan pewarna cat biasanya mengandung logam berat seperti: arsen,  timbal, dan raksa  sehingga bersifat racun.
Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu amarant (pewarna merah), tartrazine (pewarna kuning), erythrosine (pewarna merah), fast green FCF (pewarna hijau), sunset yellow  (pewarna kuning), dan brilliant blue  (pewarna biru). Beberapa contoh pewarna sintetik

Efek Samping Pewarna Sintetik
Penggunaan tartrazine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, dan hiperaktif pada anak. Penggunaan erythrosine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergpada pernapasan, hiperaktif pada anak, tumor tiroid pada tikus, dan efek kurang baik pada otak dan perilaku. Penggunaan  Fast Green  FCF secara berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi dan produksi tumor. Adapun penggunaan sunset yellow yang berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah, dan gangguan pencernaan. Selain itu, terdapat beberapa bahan tambahan makanan yang dilarang penggunaannya untuk pangan meskipun saat ini masih banyak digunakan. Misalnya, formalin, boraksrhodamin-B (pewarna merah), dan methanil yellow (pewarna kuning). Pewarna ini tergolong pewarna sintetis. Khusus untuk methanil yellow dan rhodamin-B hanya diperbolehkan untuk pewarna barang hasil industri seperti plastik, tekstil, kertas, keramik, ubin, dan sebagainya. Zat pewarna sintetis ini bersifat racun jika digunakan dalam pewarna makanan dan dapat memicu pertumbuhan zat karsinogenik  yang menyebabkan munculnya penyakit kanker.

0 komentar:

Posting Komentar

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "