Pewarna merupakan zat yang dapat memberi warna pada makanan dan memberikan tampilan yang menarik dalam penyajiannya. Kecenderungan manusia menyukai makanan dengan tampilan yang menarik menyebabkan banyak orang menggunakan zat aditif sebagai pewarna makanan.
Ada
dua jenis pewarna yang digunakan sebagai campuran makanan, yaitu
pewarna alami dan pewarna sintetik. Pewarna alami merupakan pewarna yang
diperoleh dari bahan-bahan alami, baik nabati, hewani, ataupun mineral.
Pewarna sintetik dapat diperoleh dari hasil pengolahan dalam industri
pewarna makanan. Pewarna ini berupa bahan-bahan kimia yang merupakan
hasil sintesis di laboratorium.
Kegunaan Pewarna Sintetik
Kegunaan Pewarna Sintetik
Kegunaanya
yaitu dapat memberikan warna pada makanan dengan warna seragam, tajam,
mengembalikan warna asli yang mungkin hilang selama proses pengolahan,
melindungi zat-zat vitamin yang peka terhadap cahaya selama penyimpanan.
Zat pewarna buatan dapat berbentuk serbuk atau pun cairan kental. Saat
penggunaan biasanya tinggal dicampurkan sedikit ke dalam bahan olahan
makanan . Zat pewarna makanan tidak sama dengan zat pewarna untuk
pakaian atau pewarna lain. Seiring dengan meluasnya pemakaian pewarna
sintetik, sering terjadi penyalahgunaan pewarna pada makanan. Sebagai
contoh digunakannya pewarna tekstil untuk makanan sehingga membahayakan
konsumen. Zat pewarna tekstil dan pewarna cat biasanya mengandung logam
berat seperti: arsen, timbal, dan raksa sehingga bersifat racun.
Bahan
pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu amarant (pewarna
merah), tartrazine (pewarna kuning), erythrosine (pewarna merah), fast
green FCF (pewarna hijau), sunset yellow (pewarna kuning), dan
brilliant blue (pewarna biru). Beberapa contoh pewarna sintetik
Efek Samping Pewarna Sintetik
Penggunaan
tartrazine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, dan
hiperaktif pada anak. Penggunaan erythrosine yang berlebihan dapat
menyebabkan reaksi alergpada pernapasan, hiperaktif pada anak, tumor
tiroid pada tikus, dan efek kurang baik pada otak dan perilaku.
Penggunaan Fast Green FCF secara berlebihan dapat menyebabkan reaksi
alergi dan produksi tumor. Adapun penggunaan sunset yellow yang
berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, sakit
pinggang, muntah-muntah, dan gangguan pencernaan. Selain itu, terdapat
beberapa bahan tambahan makanan yang dilarang penggunaannya untuk pangan
meskipun saat ini masih banyak digunakan. Misalnya, formalin,
boraksrhodamin-B (pewarna merah), dan methanil yellow (pewarna kuning).
Pewarna ini tergolong pewarna sintetis. Khusus untuk methanil yellow dan
rhodamin-B hanya diperbolehkan untuk pewarna barang hasil industri
seperti plastik, tekstil, kertas, keramik, ubin, dan sebagainya. Zat
pewarna sintetis ini bersifat racun jika digunakan dalam pewarna makanan
dan dapat memicu pertumbuhan zat karsinogenik yang menyebabkan
munculnya penyakit kanker.
0 komentar:
Posting Komentar